(0362) 21985
polpp@bulelengkab.go.id
Satuan Polisi Pamong Praja

Sidak Tim Satuan Tugas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng Terhadap Stok Minyak Kita dan Beras

Admin polpp | 10 September 2024 | 76 kali

Selasa, 10 September 2024 – Tim Satuan Tugas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng melaporkan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan di sejumlah distributor minyak dan beras, termasuk PT. Gieb dan PB Suwella. Dari sidak ini ditemukan beberapa hal terkait pasokan minyak goreng "Minyak Kita" dan ketersediaan beras.


Di PT. Gieb, stok Minyak Kita dilaporkan kosong selama hampir dua bulan terakhir. Penyebabnya karena produsen lebih memprioritaskan penyuplaian minyak ke distributor di luar BUMN. PT. Gieb mengaku tetap mengikuti alur pemerintah dalam distribusi Minyak Kita dan berkomitmen untuk mendistribusikan secara merata jika mendapat pasokan baru. Selain itu, PT. Gieb bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pasar murah yang diadakan secara rutin setiap minggu.


Sementara itu, di PB Suwella, stok Minyak Kita datang setiap minggu dengan jumlah satu truk yang berisi 800 dus kemasan 1 liter dan 500 dus kemasan 5 liter, total 1.200 dus setiap minggu. Saat ini, stok minyak di gudang PB Suwella tersisa 250 dus. Harga Minyak Kita di tingkat distributor untuk kemasan 1 liter adalah Rp 15.800/liter, sedangkan untuk kemasan 5 liter Rp 15.700/liter.


Untuk stok beras, situasi relatif aman dan stabil, dengan pasokan beras sebagian besar berasal dari Pulau Jawa, terutama Banyuwangi. Harga beras di tingkat distributor adalah sebagai berikut: beras Super dijual seharga Rp 12.300/kg dan beras Medium Sandat Wangi seharga Rp 12.600/kg.


Beberapa distributor lain seperti Resvila dan UD Kristal dilaporkan sudah tidak mendistribusikan Minyak Kita selama hampir setahun, dan hanya mendistribusikan minyak kemasan merek lain. Dalam sidak, tim juga menemukan kemasan Minyak Kita dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 yang sudah dijual dengan harga baru, yaitu Rp 15.700. Distributor beralasan bahwa pengiriman dari produsen masih menggunakan stok lama.


Langkah sidak ini dilakukan untuk memantau ketersediaan dan harga pangan strategis, serta memastikan distribusi minyak dan beras tetap terjaga dan tidak terjadi kelangkaan yang bisa memicu kenaikan harga yang signifikan di pasaran.