Rabu (21/06) Satpol PP Kab.Buleleng menghadiri undangan dalam rangka acara Focus Group Discussion (FGD)
Laporan Sementara Kajian Pemetaan Data base Rawan Konflik Kabupaten Buleleng bertempat Ruang Seminar Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha. Pengantar/paparan dari Kepala Badan Penelitian,Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng, lanjut laporan sementara pemetaan database rawan Konflik Kabupaten Buleleng dg Narasumber dari FHIS Universitas Ganesha, faktor dominan pemicu konflik diantaranya Politik menjadi issu yg paling konsisten,kriminalitas hampir disemua kecamatan, tapal batas menjadi indikator sensitif bisa antar desa maupun antar kecamatan dan masalah ekonomi .
Diantara 9 kecamatan, Gerokgak memiliki potensi konflik yg paling tinggi ,kecamatan Banjar menempati potensi konflik ke-2 dan kecamatan Kubutambahan yg ke-3. Terkait faktor lain yg sekiranya menjadi rawan Konflik ada masukan saran pendapatan dari Komandan Kodim 1609 Kabupaten Buleleng,forum kewaspadaan dini masyarakat maupun perwakilan lainnya memberi saran untuk memasukan masalah Agraria menjadi sumber konflik ,masalah adat walaupun bukan menjadi ranah Pemerintah Daerah namun perlu mendapat perhatian, mengayomi/melindungi masyarakat itu sendiri.