Kamis (20/07) menghadiri undangan dalam rangka acara Focus Group Discussion (FGD)II Laporan Sementara Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng bertempat Ruang Rapat Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng.
Pembukaan oleh Moderator diawali Arahan dari Bpk Sekda dengan harapan giat ini dapat meminimais terjadinya kerawanan/potensi konflik daerah/desa yg dapat digunakan menjelang pemilu/pilkada lanjut laporan sementara pemetaan database rawan Konflik Kabupaten Buleleng dg Narasumber dari FHIS Universitas Ganesha ( Prof.Nengah Suastika)faktor dominan pemicu konflik diantaranya Politik menjadi issu yg paling konsisten,kriminalitas hampir disemua kecamatan,tapal batas menjadi indikator sensitif bisa antar desa maupun antar kecamatan dan masalah ekonomi .
Diantara 9 kecamatan, Gerokgak memiliki potensi konflik yg paling tinggi ,kecamatan Banjar menempati potensi konflik ke-2 dan kecamatan Kubutambahan yg ke-3. Terkait faktor lain yg sekiranya menjadi rawan Konflik ada masukan saran pendapatan dari,forum kewaspadaan dini masyarakat maupun perwakilan lainnya memberi saran untuk memasukan,masalah adat walaupun bukan menjadi ranah Pemerintah Daerah namun perlu mendapat perhatian, mengayomi/melindungi masyarakat itu sendiri.